Berbagai bisnis yang dikelola Imam Muhajirin Elfahmi dibuka dengan
minim modal – bahkan ada yang berasal dari hadiah pengusaha lain.
Pengusaha asal Kota Malang ini sukses membangun lima usaha dengan omset
dan prestasi nasional.
Semua bernuansa islami. Inilah kesan
pertama Amazy Resto, restoran berkonsep silaturahmi yang membuat
pengunjung betah dan ingin kembali. Dalam Mazy Resto, pengunjung
diingatkan beberapa ayat Al-Quran yang tertulis di sudut-sudut ruangan.
Salah satunya surat Al-Baqarah: 168 tentang perintah Allah Subhanahu wa ta’ala
untuk memakan yang halal. Inilah satu konsep bisnis Imam Muhajirin
Elfahmi, pengusaha asal Kota Malang yang sukses membangun lima usaha
dengan omset dan prestasi nasional.
Betah tinggal di ruangan,
dikatakan Fahmi, begitu Imam Muhajirin Elfahmi, biasa disapa, merupakan
salah satu indikasi bahwa usaha yang digeluti seorang pengusaha sukses
atau tidak. Itu sebabnya, dalam mengelola bisnisnya, baik di bidang
kuliner, percetakan, jasa, mekanik, maupun pendidikan, Fahmi selalu
melibatkan Allah dalam ikhtiarnya.
Faktor tauhid inilah yang
membuat Fahmi pada 1996 mengawali usahanya dengan membuka lembaga
pendidikan Magistra Utama (MU) di Malang. Lembaga ini tidak bermodal
materi. Fahmi saat itu tidak mempunyai uang untuk modal usaha.
Modal
MU didapat Fahmi dari seorang pengusaha lokal yang meminjami sejumlah
uang untuknya. Saat itu Fahmi mendapatkan modal sekitar Rp 6 juta dari
seorang pengusaha yang sebeluknya tidak ia kenal. Dari modal inilah
Fahmi membuka MU yang sekarang mempunyai 3.000 karyawan dan 4.000 siswa.
Bahkan MU tiga kali berturut-turut mendapatkan prestasi nasional
sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan terbaik se-Indonesia. “Saat itu
saya hanya percaya, siapa pun yang menolong agama Allah, Allah akan
menolongnya dan meneguhkan kedudukannnya di bumi ini,” tandas Alumni
Pendidikan Fisika Universitas Malang ini.
Setelah sukses di dunia
pendidikan, Fahmi mengembangkan sayap bisnisnya di beberapa bidang.
Antara lain Kebab Turki yang kini ada 200 outlet di seluruh pulau Jawa.
Omset Kebab Turki sekitar Rp 1 miliar per bulan. Ada pula Amazy Resto
sekitar Rp 70 juta per bulan. Sedang Kedai Digital Rp 250 juta per bulan
dan dinobatkan sebagai peraih omset tertinggi kelas UKM di Indonesia.
Sementara MU sekitar Rp 1 miliar per bulan.
Semua bisnis yang
dimiliki Fahmi bukan berasal dari modal yang tinggi. Modal usaha didapat
dari hal-hal yang tidak disangka–sangka. Selain lembaga pendidikan dan
pelatihan MU, awal Kebab Turki juga tidak diduga. Saat itu Fahmi diminta
memberi konsultasi bisnis kepada salah satu pengusaha kebab. Setelah
sarannya dilakukan, ada kemajuan bisnis pengusaha tersebut. Dari sinilah
Fahmi diberi hadiah 200 outlet Kebab Turki yang sampai sekarang terus eksis di 25 kota di Jawa.
Fahmi
bercerita awal Amazy Resto yang sekarang menjadi salah satu kedai
bernuansa islami. Saat itu Fahmi diminta memberi pelatihan bisnis di
sebuah perusahaan. Setelah pelatihan selesai, seorang pengusaha memberi
dia modal untuk mendirikan restoran. “Alhamdulillah, saya mendapatkan pertolongan dari Allah. Selalu ada jalan keluar yang datangnya tidak disangka–sangka,”katanya.
Suksesnya,
diakui Fahmi berkat penerapan syariat yang ketat. Di antaranya karyawan
harus menutup aurat, tidak merokok, menegakkan sholat, melakukan dakwah
setiap beberapa waktu dengan materi muamalah. Lembaga pendidikan MU,
100% siswanya Muslim dan menutup aurat. “Kalau ada siswa mendaftar yang
bukan Muslim, kami menolaknya secara halus,” katanya.
Rahasia
sukses, kata Fahmi, juga terletak pada pemenuhan hak-hak Allah. Misal
zakat dan sedekah. Cara lain, Fahmi terinspirasi oleh ayat Al-Quran
mengenai umat terbaik; terbaik dalam semua hal. Fahmi mencoba menjadi
bagian umat terbaik di bidang ekonomi dan dakwah melawan kemungkaran.
Resep lain, Al-Quran surat Ath-Thalaaq: 2-3 tentang “barangsiapa yang
bertawakal pada Allah akan ada jalan keluar baginya” dan “Allah akan
memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka”. Fahmi juga
terinspirasi Al-Quran surat Al-Mu’minun: 60 dan surat An-Najm: 39. Dua
ayat ini memantapkan Fahmi membuka unit usaha lainnya: warung nasi
goreng Top dan warung rawon Blora. (PM)